Jakarta, ITPLN News (28/09/2023) – Institut Teknologi PLN (ITPLN) melaksanakan kegiatan Konsinyering Rekoqnisi Pembelajaran Lampau (RPL) kepada Dekan dan Dosen, untuk menyelaraskan Peraturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) nomor 53 tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Rektor ITPLN Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa M.K. M.T., mengatakan dalam Permendikbudristek 53/2023 tersebut ada beberapa poin penting yang harus diajarkan kepada para mahasiswa baru ITPLN. Salah satunya yakni dengan metode pembelajaran smart 4-4-2 (40% memberi kuliah secara teoritis, 40% pembelajaran by case atau problem solving, 20% guest lecture menghadirkan dari industri atau bisa juga mitra kita Sister University ITPLN seperti University Tenaga Nasional/UNITEN, Malaysia).
Selain itu, dalam Pasal 18 Permendikbudristek 53/2023 menyatakan bahwa program studi pada program sarjana atau sarjana terapan memastikan ketercapaian kompetensi lulusan melalui:
a. pemberian tugas akhir yang dapat berbentuk skripsi, prototipe, proyek, atau bentuk tugas akhir lainnya yang sejenis baik secara individu maupun berkelompok; atau
b. penerapan kurikulum berbasis proyek atau bentuk pembelajaran lainnya yang sejenis dan asesmen yang dapat menunjukkan ketercapaian kompetensi lulusan.
“Untuk itu, para dosen harus dapat berinovasi dalam menerapkan strategi pembelajaran smart 442 tersebut. Tentunya dengan adanya digitalisasi teknologi seperti sekarang ini sangat memudahkan para dosen dalam memberikan pengajaran kepada para mahasiswa baru,” ungkap Prof. Iwa, di Ruang Auditorium Lt 12 Kampus ITPLN, Senin, (18/09/2023), yang juga di diikuti oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dipl.-Ing. Iwan Tutuka Pambudi, M.Eng., Ph.D, Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya Manusia & Keuangan, Kuswowo, S.E., M.M., M.Ak., Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan & Fasilitas, Ir. Ishvandono Yunaini A, M.M., dan Wakil Rektor IV Bidang Kerja sama dan Usaha, Dr. Ir. Pawenary. MT., MPM., IPU., ASEAN Eng., Kepala Biro Rektorat ITPLN Dr. Ir. M. Ahsin Sidqi, MM., IPU, dan seluruh Dekan Fakultas serta Ka Prodi di ITPLN.
Di mana, dalam peraturan ini, Pemerintah melalui Kemendikbudristek tidak lagi mewajibkan mahasiswa untuk membuat skripsi sebagai syarat kelulusan, melainkan bisa dalam bentuk prototipe, proyek, atau lainnya.
“Keberhasilan itu tergantung pada kreativitas para pengajar profesional atau dosen. Tugas akhir itu nantinya tidak harus dalam bentuk skripsi, tentu hal ini harus segera cepat ditangkap oleh semua prodi di bawah koordinasi dengan dekan untuk menerjemahkan itu,” tuturnya.
Kegiatan Konsinyering RPL ITPLN dilaksanakan selama dua hari mulai 18-19 September 2023. Di hari pertama dilakukan konsinyering dengan beberapa tema pembahasan salah satunya yakni Pedoman Akademik dan Tugas Akhir. Terdapat beberapa usulan dari masing-masing Fakultas untuk menjalankan aktivitas kegiatan belajar mengajar sesuai dengan Permendikbudristek 53/2023 tersebut.
Baca Juga : TIM PKM ITPLN Edukasi Pengembangan Desa Mandiri Energi di Serang
Di mana sudah dibentuk Kelompok kerja dari masing-masing fakultas yang ada di ITPLN seperti Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi (FTBE), Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan (FKET), Fakultas Telematika Energi (FTEN), dan Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (FTIK).
Selanjutnya, masing-masing fakultas pada hari kedua (19/09/2023), memaparkan bentuk-bentuk tugas akhir apa saja selain skripsi yang dapat menentukan tingkat kelulusan para mahasiswa sesuai dengan pembelajaran strategi 442 tersebut. Para mahasiswa nantinya mendapat pembelajaran secara teori secara 40%, melaksanakan berbagai metode untuk penyelesaian terhadap masalah sebanyak 40%, serta 20% menghadirkan guest lecture dari industri.
Gencarkan Program Matching Fund
Dihari kedua, Prof. Iwa mendorong para dosen untuk dapat menjalankan program Matching Fund Dikti Kemdikbudristek. Di mana program ini untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara perguruan tinggi dalam hal ini ITPLN dengan pihak mitra.
Menurut Prof. Iwa, program matching fund merupakan sebuah peluang yang sangat sayang untuk dilewatkan. Dengan mengikuti Matching Fund ini dapat membawa banyak manfaat, program kerjasama dengan dunia usaha dunia industri. Sehingga luaran yang didapat berkontribusi terhadap dunia akademis maupun dunia industri.
Sebagaimana diketahui ITPLN sudah banyak menjalin kerjasama dengan beberapa industri khususnya PLN grup dan swasta.
Prof. Iwa menyatakan dalam waktu dekat ITPLN akan mengirimkan beberapa proposal terkait program Matching Fund, dan ia meminta agar semua fakultas yang ada di ITPLN dosen dapat mempersiapkan semua itu. **)