Jakarta, ITPLN News (03/09/2023) – Mahasiswa Institut Teknologi PLN (ITPLN) tak henti-hentinya untuk terus berinovasi menciptakan sebuah alat yang dapat mendeteksi pengendara roda dua (motor) dalam keadaan mengantuk.
Adalah Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC) ITPLN yang diketuai oleh Syrojul Qori bersama empat anggota lainnya yakni Djaka Jabbar Aziiz, Irfan Ardian, Shafia Ananda, dan Indrani Mangende. Di bawah bimbingan Dosen S1 Teknik Elektro, Samsurizal, S.T., M.T, Tim PKM-KC berhasil menciptakan helm (pelindung kepala) Sensor Gyroscope berbasis tenaga surya, dimana inovasi ini merupakan sebuah proteksi untuk meminimalisir angka kecelakaan akibat pengendara mengantuk.
Samsurizal mengatakan PKM-KC merupakan wahana mahasiswa untuk mewujudkan ide konstruktif berbasis karsa dan nalar walaupun masih belum sampai pada tahap memberikan nilai fungsional yang sempurna dan atau kemanfaatan langsung bagi pihak lain. Inovasi mahasiswa ini juga mendapat pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tahun 2023.
“Produk PKM-KC harus sudah berada pada skala siap pakai dan fungsional atau minimum skala prototipe siap diuji coba. Dalam melaksanakan program ini tidak diperbolehkan lagi ada tahapan penelitian yang terkait dengan perancangan dan pengembangan produk,” ungkap Samsurizal.
Baca Juga : 5 Mahasiswa ITPLN Ciptakan Alat Pemusnah Sampah “Eco Burn”
Sementara, Ketua Tim PKM-KC Syrojul Qori mengungkapkan bahwa pihaknya menekankan keaslian ide atau minimum modifikasi produk yang sudah ada dan bukan menggunakan atau menerapkan karya yang sudah ada.
Kecelakaan lalu lintas merupakan persoalan yang masih menjadi masalah di Indonesia. Berdasarkan data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Studi Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya di Indonesia, tercatat setiap jamnya ada 3 orang meninggal dunia akibat kecelakaan.
Sementara, dalam pasal 93 Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 ayat 1 tentang Prasarana Jalan Raya dan Lalu Lintas, kecelakaan lalu lintas dapat diartikan sebagai suatu peristiwa di jalan raya yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja, melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda.
“Dari definisi diatas dapat kita artikan kecelakaan adalah sebuah peristiwa atau kejadian yang dapat merugikan bagi para korbannya merujuk pada data yang di rilis humas polri tanggal 02/01/2022. Dalam pelaksanaan operasi lilin 2021, tren jumlah kecelakaan lalu lintas meningkat dibanding operasi lilin 2020. Setiap tahun rata-rata terdapat 13.877 jiwa yang meninggal di jalan raya. Angka kematian di jalan raya menempati peringkat tertinggi jika dibandingkan dengan kematian akibat kecelakaan kapal laut, pesawat terbang ataupun kereta api,” ungkap Pria yang akrab disapa Qori.
“Secara umum dapat kita Tarik kesimpulan bahwa tingginya angka kecelakaan di Indonesia adalah kurangnya kesadaran pengendara tentang keselamatan berkendara. Helm yang seharusnya menjadi perlengkapan sebagai alat pelindung diri saat berkendara, malah sering diabaikan oleh pengendara dengan alasan jarak yang dekat, gerah, berat, dan masih banyak lagi,” sambungnya.
Qory menuturkan, melihat dari permasalahan yang ada, untuk itu Tim PKM-KC menghadirkan solusi pemanfaatan Sensor Gyroscope berbasis tenaga surya, dimana ini merupakan sebuah proteksi untuk meminimalisir angka kecelakaan akibat pengendara mengantuk.
“Sensor Gyroscope yang merupakan sensor pendeteksi sudut kemiringan yang nantinya akan di pasang pada helm yang akan otomatis memberi sinyal pada outputnya untuk menghasilkan suara dan getaran sebagai alarm emergency kecelakaan dan panel surya yang kita gunakan sebagai catu daya penghasil energi yang akan kita gunakan untuk Sensor Gyroscope,” paparnya. **)